Perdana Ber-hari Anak (Bag. 1)

Sekitar bulan Juni 2019 KAHERA diajak untuk bergabung dalam kepanitiaan Hari Anak Nasional (HAN) 2019 yang diadakan di Tobelo, Kab. Halmahera Utara. Saya, Viske dan Frand bergantian ikut rapat panitia yang biasanya diadakan hampir setiap minggu di beberapa tempat. Panitia ini terdiri dari banyak organisasi pemerintahan maupun non-pemerintah atau LSM bahkan akademisi seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3AKB) Halut, Wahana Visi Indonesia (WVI), Pusat Pembelajaran Anak (PPA), Universitas UNIERA, Universitas UNHENA, LBH Rakyat Halut dsb.

Dengan banyaknya organisasi yang terlibat memang sering ada salah paham atau bahkan konflik pendapat. Kami juga merasa agak kewalahan karena awal – awal kesulitan untuk beradaptasi dengan tim yang besar apalagi masing – masing organisasi memiliki visi yang berbeda namun pada akhirnya bisa fokus pada tujuan bersama untuk perayaan HAN. Saya ingat di kelas Small Group Communication di Scottsdale Community College (SCC), Arizona, salah satu topik yang dibicarakan yakni “habits of poor listening” atau rendahnya kebiasaan kita untuk mendengar orang lain berbicara. Kadang kita terlalu egois memaksakan ide atau pendapat diterima oleh pihak lain padahal kita sendiri tidak mendengarkan secara baik saat rekan kita berbicara. Jadi memang dalam kolaborasi tim besar yang terdiri dari beragam orang dengan gaya berbicara yang berbeda – beda, kemampuan untuk mendengarkan, sangatlah penting sebelum kita menyampaikan pendapat.

Di tim KAHERA kami hanya sekitar 5 orang yang aktif dan ditugaskan untuk mengurus sebagian perihal PR (Public Relations) seperti kampanye online maupun offline juga pembagian doorprize di puncak acara. Karena kas KAHERA yang memang sangat terbatas kami mencoba berkoordinasi dengan pihak lain seperti Toko Buku Gramedia Tobelo dan Forum Kepala Teknik Tambang (KTT) – Penanggung Jawab Operasional (PJO) di Gosowong. Proposal yang kami ajukan dalam bentuk barang direspon dengan baik dan kami menerima banyak donasi yang disumbangkan oleh Gramedia maupun perusahaan – perusahaan yang tergabung di Forum KTT-PJO Gosowong.

Semangat KAHERA untuk mendukung kegiatan ini sangatlah besar meskipun ini kali yang pertama untuk bergabung di Panitia HAN 2019. Untuk organisasi yang kecil dengan pendanaan yang terbatas hanya mengandalkan penjualan merchendise, setiap kali terlibat di kegiatan dengan komitmen dana yang cukup besar bahkan melebihi kas organisasi memang butuh kolaborasi dan terus membangun kepercayaan dengan pihak lain. Keseluruhan kegiatan KAHERA dimulai dari optimisme meskipun tidak ada anggaran namun kami selalu berkeyakinan segala sesuatu yang baik pasti akan dibukakan jalan oleh Big Boss diatas sana. Tidak perlu ragu untuk menabur kebaikan, meskipun tidak ada benihnya Tuhan yang akan menyediakan. (bersambung ke bag. 2)